Research and Development on Therapeutic Agents and Vaccines for COVID-19 and Related Human Coronavirus Diseases. Liu C, Zhou Q, Li Y, Garner L V., Watkins SP, Carter LJ, et al. Potential Rapid Diagnostics, Vaccine and Therapeutics for 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV): A Systematic Review. Pang J, Wang MX, Ang IYH, Tan SHX, Lewis RF, Chen JI-P, et al. SARS-CoV-2 Cell Entry Depends on ACE2 and TMPRSS2 and Is Blocked by a Clinically Proven Protease Inhibitor. Hoffmann M, Kleine-Weber H, Schroeder S, Krüger N, Herrler T, Erichsen S, et al. Cryo-EM structure of the 2019-nCoV spike in the prefusion conformation. Wrapp D, Wang N, Corbett KS, Goldsmith JA, Hsieh CL, Abiona O, et al. Novel coronavirus: From discovery to clinical diagnostics. Progress and prospects on vaccine development against sars-cov-2. Zhang J, Zeng H, Gu J, Li H, Zheng L, Zou Q. Ditinjau dari kecepatannya, dapat diambil kesimpulan bahwa vaksin berbasis RNA memiliki kecepatan dalam memperoleh urutan data patogen dan tidak membutuhkan kultur sehingga dapat diproduksi dengan cepat. Semua jenis teknologi pembuatan vaksin memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode yang digunakan pada review ini adalah studi literatur secara online dengan mengakses beberapa situs jurnal internasional. Review ini bertujuan untuk membahas berbagai teknologi pembuatan vaksin dan menunjukkan teknologi yang dapat mempercepat produksi vaksin covid-19. Pembuatan vaksin baru pada umumnya membutuhkan waktu yang lama yaitu dapat mencapai 10 tahun. Sampai saat ini belum ditemukannya vaksin sebagai agen penekan penyebarannya. Hingga saat ini sudah lebih dari 6,2 juta kasus positif yang dilaporkan. Jika dibandingkan dengan SARS pada 2003 dan MERS pada 2012, penyebaran pandemi ini jauh lebih cepat. Covid-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2 ( Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Pandemi tersebut dikenal dengan covid-19. Pada akhir tahun 2019, terjadi suatu pandemi yang berasal dari Cina tepatnya di kota Wuhan.